SURAT KE DUA MUSIM RINDU
Malam begitu indah untuk kunikmati
sendiri
Tanpamu, rinduku terkatung-katung di
pelabuhan
Sambil lalu menyaksikan sampan yang
dihias seperti kemantan
Oh, ternyata sepiku dikeramaian
mengkudeta
Merapuhkan segala mantra-mantra
Mantra cinta untuk melumpuhkanmu dari
segenap asa
Laki-laki sedang memburumu setiap waktu
Hanya ingin mengisi kekosongan cinta di
hatimu
Aku lagi tidak berdusta
Dan yakinlah
“bahwa
hanya aku, lelaki paling setia yang pernah engkau puja dan kau cinta”
Lalu apakah aku masih tidak boleh
mengungkapkan segala perasaan?
Sedang rinduku terlalu berat untuk
kutanggung sendiri
Dan puisi hanya sebagai teman sepi
Satu kata yang masih belum aku mengerti
Dan aku masih mencari arti
Dan yang terakhir,
Di pelabuhan Dungkek tgl 29 januari 2014
Di pinggir pantai, di atas batu karang
Menjadi saksi atas kisah cinta kita yang
baru dimulai
Madura 2014